
Bupati Maluku Tenggara Drs.Hi.M.Thaher Hanubun menjadi inspektur upacara pada upacara bendera peringatan hari lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berlangsung di Lapangan Makodim 1503/Tual, Senin 2/6/2015.
Bupati dua periode itu terlihat energik dengan mengenakan stelan jas memasuki lapangan upacara langsung menuju mimbar dan disambut dengan penghormatan kepada pembina upacara selanjutnya siap mengikuti upacara bendera.
Bupati pada kesempatan yang sama membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi.
Dalam pidaton tersebut Kepala BPIP menegaskan pentingnya memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai momentum memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai dasar bangsa. Pancasila, menurutnya, bukan sekadar teks normatif dalam UUD 1945, melainkan jiwa dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang majemuk.
“Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda,” kata Bupati Thaher saat membacakan pidato.
Dalam pidato tersebut juga dikatakan bahwa dalam menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, serta ancaman intoleransi dan disinformasi, Pancasila harus terus direvitalisasi dan diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan: pendidikan, pemerintahan, ekonomi, hingga ruang digital.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan Asta Cita, delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Di antara prioritas tersebut, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia menempati posisi fundamental.
“Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan,” tegasnya.
Dalam sektor pendidikan, BPIP mendorong pembentukan karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral. Sementara di bidang birokrasi, semangat keadilan dan kemanusiaan harus menjadi ruh dalam pelayanan publik.
Pada aspek ekonomi, Yudian menekankan pentingnya memberdayakan UMKM, koperasi, dan ekonomi kerakyatan demi mewujudkan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tak kalah penting, dalam era digital saat ini, masyarakat diajak membumikan nilai-nilai Pancasila di ruang maya dengan menolak hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi.
BPIP, berkomitmen memperkuat ideologi Pancasila melalui berbagai program strategis, mulai dari pelatihan ASN, penguatan kurikulum, hingga kolaborasi lintas sektor. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan pembumian Pancasila memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa.
“Hari Lahir Pancasila harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa ada di tangan kita. Jadikan Pancasila sumber inspirasi dalam setiap tindakan, kebijakan, dan karya,” tutupnya.
Reporter Dewi Sirwutubun