
Malra. Evav-Terkini.com
Bupati Maluku Tenggara Resmi Membuka Forum Perangkat Daerah bidang Kesehatan Dan Tekankan Perencanaan Berbasis Data dan Prioritas Pemenuhan Layanan Dasar
Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara menggelar Forum Perangkat Daerah bidang Kesehatan dalam rangka penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahun 2026 berlangsung di Hotel Syafira Langgur, Senin 2/6/2025.
Kegiatan tersebut dibuka Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun didampingi Wakil Bupati Maluku Tenggara Carlos Viali Rahatoknam dan kepala dinas kesehatan kabupaten Maluku Tenggara Muchin Rahayaan yang ditandai dengan pemukulan tipa.
Kegiatan tersebut bertemakan “Masyarakat Maluku Tenggara Mandiri, Cerdas, Demokratis,Dan Berkeadilan Menuju Maluku Tenggara Hebat”
Bupati Thaher dalam sambutannya menekankan pentingnya perencanaan berbasis data dan prioritas terhadap pemenuhan layanan dasar bidang kesehatan.
Forum yang dihadiri oleh anggota DPRD Komisi II, jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah, kepala BPJS Kesehatan, para kepala puskesmas, serta stakeholder sektor kesehatan diharapkan mampu menjadi wadah strategis untuk menyerap aspirasi, masukan, dan rekomendasi demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah.
“Pembangunan kesehatan adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia. Pelayanan kesehatan yang efektif akan tercermin dari meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Evaluasi Kesehatan Maluku Tenggara 2024
Dalam evaluasi yang disampaikan, Bupati menyoroti sejumlah indikator kesehatan di Kabupaten Maluku Tenggara yang dinilai masih memerlukan perhatian serius:
Usia Harapan Hidup (UHH) Maluku Tenggara pada tahun 2024 tercatat sebesar 70,93 tahun, menempatkan daerah ini di peringkat kelima dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
Prevalensi Stunting menurut data e-PPGBM sebesar 15,68%, sementara menurut SSGI mencapai 22%.
Kematian ibu, bayi, dan balita serta kematian akibat penyakit menular dan tidak menular masih ditemukan.
Kondisi sarana dan prasarana kesehatan di beberapa fasilitas pelayanan masih berada di bawah 60% keterpenuhannya.
Perencanaan Harus Berbasis Data
Bupati Thaher menegaskan bahwa seluruh kebijakan dan perencanaan program di tahun 2026 harus didasarkan pada data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Estimasi jumlah ibu hamil, balita, serta kondisi sarana dan prasarana puskesmas dan rumah sakit harus menjadi dasar dalam menyusun intervensi yang konkret dan tepat sasaran.
“Merencanakan kegiatan yang terukur, dengan lokasi yang jelas, serta hasil yang tepat sasaran, hanya bisa dilakukan jika perencanaan dilakukan berbasis data yang valid,” tegasnya.
Fokus pada Pemenuhan dan Efisiensi Anggaran
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menekankan bahwa pada awal masa kepemimpinannya periode 2025–2029, pemerintah daerah akan fokus pada pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta distribusi dan pemenuhan tenaga medis.
Dalam hal penganggaran, ia mengingatkan agar alokasi dana yang cukup besar dari transfer pusat digunakan untuk kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat, bukan untuk kegiatan seremonial ataupun belanja administratif yang berlebihan.
“Kurangi belanja-belanja yang sifatnya administratif. Koordinasi secukupnya, tetapi aksi yang harus diperbanyak,” ujar Bupati menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Sebelum menutupi sambutanya Bupati Thaher berharap forum ini menjadi langkah awal yang konkret dalam merumuskan program-program kesehatan yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat.“Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa, forum perangkat daerah bidang kesehatan dalam rangka penyusunan Renja tahun 2026 saya nyatakan resmi dibuka,” tutupnya.
Dewi Sirwutubun