
Pemerintah kabupaten Maluku Tenggara menggelar Forum Lintas Perangkat Daerah, penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2026 yang dibuka langsung oleh Bupati setempat Drs.Hi.M.Thaher Hanubun didampingi Wakil Bupati Carlos Viali Rahatoknam dan Forkopimda berlangsung di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara Selasa,4/6/2025.
Saya ucapkan selamat berdiskusi di dalam forum lintas di hari ini.
Semoga seluruh rangkaian kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar kata Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun awali sambutanya.
Harapan Kita bersama, bahwa pada akhirnya nanti Forum ini akan benar–benar memberikan hasil yang maksimal. Mampu menggali dan menyerap berbagai isu yang selaras dengan kebutuhan masyarakat. Menjadi masukan konstruktif untuk penyempurnaan Rancangan Renja Perangkat Daerah, Tahun 2026 pungkasnya.
Bupati Thaher mengatakan rencana kerja perangkat daerah atau Renja, merupakan dokumen level Perangkat Daerah yang menerjemahkan arah kebijakan pembangunan daerah. Renja bersifat operasional, sehingga harus dirumuskan secara lebih konkret.
Tujuan besar dari pelaksanaan Forum Lintas ini adalah: 1) membahas rencana kerja perangkat daerah dan 2) mengonfirmasi usulan masyarakat yang dimasukan melalui forum musrenbang. Kedua tujuan ini saling terkait, di mana usulan masyarakat yang bersifat butom–up diterjemahkan dalam kebijakan perencanaan yang bersifat top-down tukasnya.
Ia menambahkan sehubungan dengan itu, hari ini forum lintas perangkat daerah, telah hadir delegasi kecamatan yang merupakan perwakilan dari masyarakat. Mereka membawa harapan atas berbagai permasalahan yang mereka dihadapi. Pemerintah daerah bertanggung jawab, untuk mencari solusi konkret terhadap permasalahan–permasalahan tersebut.
Mari kita ciptakan forum partisipatif ini sebagai ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang mereka sampaikan. Sekaligus melalui forum ini, menjadi gambaran kehadiran pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat ajaknya.
Terhadap pelaksanaan forum di hari ini lanjutnya,beberapa hal perlu Saya sampaikan:
Pertama, forum ini harus mampu menerjemahkan arah kebijakan daerah ke dalam rencana kerja perangkat daerah.
Konsistensi antara perencanaan daerah dengan perencanaan perangkat daerah harus benarbenar diperhatikan. Konsistensi ini yang kemudian akan melahirkan sinergi dan keselarasan.
Arah pembangunan daerah ke-utara, maka semua perangkat daerah harus mendukung untuk mengarahkan pembangunannya ke-utara. Konsistensi, sinergi dan keselarasan ini sangat penting. Jika konsistensi tidak mampu dijaga, maka arah pembangunan dipastikan tidak sesuai.
Tiap OPD akan bergerak sendiri–sendiri, bergerak parsial, tanpa arahan dan tanpa pedoman.
Kedua, merencanakan berarti menentukan prioritas. Sumber daya yang kita miliki terbatas, sedangkan permasalahan dan kebutuhan sangat banyak. Di sinilah posisi Kita dalam merencanakan terangnya.
Bupati Thaher mengatakan menentukan skala prioritas, mana yang dapat dilaksanakan, dan mana yang karena sifatnya tidak mendesak, maka dapat ditunda pelaksanaannya.
Terhadap hal ini, maka catatan penting untuk OPD dalam menyusun rencana kerja:
Distribusi kegiatan tidak harus banyak-banyak. Cukup dengan satu atau dua kegiatan, yang penting fokus dan terarah sesuai kebutuhan dan permasalahan pintanya.
Menurut Bupati alokasi rincian belanja harus lebih banyak ke belanja publik. Kurangi belanja pegawai, seremonial atau sifatnya administratif. Efektivitas dan efisiensi belanja perlu untuk lebih ditingkatkan. (Informasi dari Kementerian Keuangan: Efisiensi Anggaran akan berlanjut di Tahun 2026).
Hal ketiga, yang Saya sampaikan, dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, maka intervensi bantuan sosial, maupun bantuan pemberdayaan harus berbasis pada data pensasaran yang benar–benar valid.Hal Ini sangat penting, data sasaran harus andal agar tidak terjadi salah sasaran dalam intervensi tuturnya.
Selanjutnya, terhadap hal–hal yang sudah disebutkan tadi kata Bupati Thaher,maka penanganan untuk semua isu–Isu tersebut, tidak dapat dilakukan secara parsial atau sendiri–sendiri.
Isu–Isu ini saling berkaitan satu sama lain, sehingga untuk penanganan juga harus ditangani secara simultan, bersamaan dan dengan suatu sinergi yang baik.
Poin paling penting dari semua upaya yang dilakukan adalah, kolaborasi dan sinergi terangnya.
Ia kembali menegaskan bahwa sekali lagi hilangkan semua ego sektoral yang ada. Bergerak sebagai satu kesatuan, untuk membawa kemajuan bagi daerah dan masyarakat.
Yang terkahir, Saya mau menyampaikan, bahwa semua rencana, kebijakan dan program yang disusun, hanya akan terlaksana dan berhasil jika ada dukungan masyarakat tegasnya.
Hari ini ada perwakilan masyarakat yang hadir. Sebelumnya di tingkat Ohoi dan kecamatan, seluruh perwakilan masyarakat sudah dilibatkan.
Masyarakat terlibat untuk mengetahui sejak awal tentang arah kebijakan daerah.
Keterlibatan masyarakat juga berfungsi sebagai kontrol. Supaya kebutuhan yang diusulkan melalui agenda musrenbang benarbenar terjawab dalam perencanaan dan penganggaran tukasnya.
Selamat dan sukses pelaksanaan Forum Lintas Perangkat Daerah, penyusunan Renja OPD Tahun 2026.Selamat berdiskusi, dan selamat bermusyawarah. Semoga Tuhan yang Maha Esa, memberkati dan meridhoi semua upaya Kita untuk memajukan daerah ini harapnya.
Dewi Sirwutubun