
Salah Satu Tokoh Pemuda Kei Besar, Luther Chaky Rahajaan mengapresiasi kehadiran Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun, di Ohoi Weduar, Kecamatan Kei Besar Selatan, pada Selasa 3/6/2025
Pantauan media ini n
kunjungan Bupati bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) itu merupakan bentuk perhatian langsung terhadap warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi sehari sebelumnya, Senin 2/6/2025.
Luther menekankan bahwa kehadiran Bupati di kampung halamannya merupakan bentuk kepedulian tulus terhadap masyarakat Kei Besar, tanpa dibayangi motif politik, terlebih di tengah masa jabatan yang segera berakhir.
“Sebagai putra asli Kei Besar, saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Bupati yang telah meluangkan waktu untuk hadir langsung di tengah-tengah kami, melihat secara nyata kondisi warga yang terdampak bencana,” ujar.
Ia mengungkapkan, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Ohoi Weduar mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya 17 rumah warga, terdiri dari 8 rumah rusak berat dan 9 lainnya mengalami kerusakan ringan.
Menurutnya, bencana ini bukanlah peristiwa pertama yang menimpa wilayah tersebut. Ia mencatat, kejadian serupa telah terjadi sebelumnya pada tahun 2006 dan 2008. Hal ini memperkuat keyakinannya bahwa bencana yang terjadi murni akibat faktor alam, bukan dampak dari pembangunan yang tidak terencana.
“Ini adalah longsor yang ketiga kalinya. Tahun 2006 sekitar 20 rumah juga ambruk, lalu tahun 2008, dan kemarin kembali terjadi. Jadi ini murni bencana alam, tidak ada unsur rekayasa atau akibat pembangunan sembarangan,” jelasnya.
Luther menutupi pernyataannya mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa di masa mendatang, serta mendoakan kesehatan dan kekuatan bagi Bupati Thaher Hanubun dalam menjalankan tugas hingga akhir masa jabatan.
“Bagi kami, beliau hadir bukan untuk pencitraan. Tapi karena hatinya tulus untuk orang Kei Besar. Semoga bencana kemarin menjadi yang terakhir, dan kita semua tetap siaga menjaga diri dan lingkungan,” pungkasnya.
Reporter Dewi Sirwutubun