Pemkab Malra bersama BPJS Kesehatan menggelar Forum komunikasi terkait implementasi strategi penguatan rekrutmen cakupan dan tingkat keaktifan peserta JKN-KIS yang berlangsung di ruang rapat Bupati Selasa 6/5/2025.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Maluku Tenggara Drs.Hi.M.Thaher Hanubun.
Dalam arahannya Bupati Thaher berharap mudah-mudahan dari hasil kita duduk-duduk tanpa bicara diskusi di sini sangat benar informasikan hal-hal yang belum atau yang sudah menambah wawasan kita untuk menyelesaikan yang belum karena masyarakat di luar sana menunggu pelayanan kita.
Lanjutnya,baik dalam kesehatan,pendidikan dan pengalaman ini saya cuma mau bermohon BPJS, para kepala dinas yang ada tempat kerja dengan satu niat insya Allah niat baik itu akan balas oleh Allah subhanahu wa ta’ala harapnya.
Forum komunikasi kata Bupati Thaher pemangku kepentingan terkait dengan implementasi yang disebut dengan ilmu sosial apapun tujuan dari kita tujuan strategis diadakannya forum ini adalah yang pertama capaian pemahaman yang sama.
Forum ini kita duduk bersama dalam rangka mencari satu pemahaman yang sama tentang program jaminan kesehatan nasional, baik di aspek kebijakan, mekanisme maupun implementasi di lapangan pungkasnya.
Ia menambahkan Kita harus sama, karena tidak mungkin BPJS jalan sendiri kita punya penilaian sendiri tidak, dia harus seragam sesuai perintah dari atas dari atas ini perintah presiden tuturnya.
Yang kedua, lanjutnya tersedianya ruang untuk menyampaikan saran dan gagasan pemecahan masalah serta perumusan rencana kerjasama yang strategis dalam mengoptimalkan pelaksanaan program JKN dan KIS itu sendiri.
Dan yang ketiga mempermudah koordinasi antar unsur pemangku kepentingan dalam menyelesaikan kendala-kendala operasional yang terjadi di lapangan, memberikan solusi yang komplit tukas Bupati Thaher.
Dirinya juga menjelaskan berdasarkan data dari BPJS Kesehatan dengan bangga saya sampaikan bahwa pertemuan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten Maluku Tenggara hingga saat ini telah mencapai 98 persen.
Itu artinya dari 100.026.000 jiwa jumlah penduduk yang ada yang tadi saya dapat data beliau kita ini sebesar 98,29% dari total penduduk 129.000 jiwa itu jelasnya.
Capaian ini kata Bupati Thaher,menunjukkan bahwa kita hampir, yang namanya hampir itu deg-degan sebenarnya. Kalau hampir itu ya kalau kita lari koskantri itu udah hampir dikit lagi tapi akhirnya perut sakit lalu jatuh karena kita belum mencapai.
Kita berusaha menguatkan yang hampir sedikit ini kita pertahankan dan kita tingkatkan powernya, gasnya kita tambah tenaganya jangan dihabiskan tetapi tenaganya ditambah untuk kita pencapaian universal Heels yang kolo bisa disebut dengan wanci tadi yang merupakan target nasional dalam perlindungan kesehatan masyarakat
Jadi ini yang kita kejar sebenarnya kalau kita kejar santai dengan logika berpikir yang tepat nggak ada kesulitan sebenarnya kata Bupati.
Artinya kita kerja dengan akal sehat jiwa sehat men sano Insana korpero Sano namun demikian, masih terdapat tantangan yang perlu kita atasi.
Tantangan yang tadi, sudah dikit lagi ini tapi ada tantangannya yang kita harus mencapai yaitu angka keaktifan peserta yang masih berada harapnya.
Kalau angka keaktifan yang masih berada misalkan diangka 78,86 persen ini menjadi tugas bersama kita untuk mempertahankan wajihnya.
Jadi sedikit lagi, tapi kita coba keaktifan peserta yang masih berada di angka 78,85% tadi. gimana caranya untuk mencapai itu nanti beliau yang menyampaikan itu atau kita diskusi bersama data yang jelas pungkasnya.
Selain itu pertumbuhan jumlah peserta harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas. Fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai program yang menargetkan keadilan sosial JKN-KIS memberikan perhatian khusus bagi masyarakat dengan ekonomi yang kurang mampu maupun fakir miskin yang dibebaskan dari iuran.
Jadi mereka dibebaskan dari iuran karena sudah disubsidi oleh pemerintah inilah salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan pungkasnya.
Jadi hadirnya BPJS,lanjut Bupati dua periode itu,hadirnya kita bagi orang yang memang sangat membutuhkan. Kalau orang yang sangat membutuhkan, semua orang memang membutuhkan.
Tetapi kita lihat ada persyaratannya yang membutuhkan itu.sapa? yang paling miskin itu sapa? kan ada kemiskinan ekstrim.
jadi hanya itu hanya kita tahu, makanya dulu dari zamannya bapak Jokowi bapak presiden sebelumnya sampai sekarang harus satu data tukasnya.
Nah inilah yang kita masih mengalami kesulitan-kesulitan itu tapi kalau koordinasi yang bagus antar kita, Dinas sosial dan Capil komunikasi yang baik ini dinas sosial dan Capil dengan perencanaannya ada bappeda klop keuangannya ada kalau klop ini maksudnya nggak ada yang susahnya.
Yang susah ini karena katong pung data yang berbeda-beda. Tapi insyaallah kalau kita berusaha semaksimal mungkin untuk punya data yang sama pada waktu-waktu yang akan datang katanya optimis.
Reporter Dewi Sirwutubun
