Kota Tual.- Evav-terkini.Com
Pesta demokrasi dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Khusunya di Kota Tual kini meriah drngan hadirnya salah satu Bakal Calon Wali Kota Baharudin Farawowan yang secara resmi mendaftarkan diri di Partai PDI-Perjuangan. Tual/07/05/2024.
Kedatangan BF (Baharudin Farawowan) di Sekretariat PDI-Perjuangan Kota Tual diantar kurang lebih 30 kendaraan roda dua dan 10 kendaraan roda empat berhiaskan bendera Partai Besutan Megawati Soekarnoputri itu yang disambut secara baik oleh Ketua DPC bersama pengurus serta Tim Penjaringan.
Ketua Tim Penjaringan Fredek F Watubun menyampaikan apresiasi atas kedatangan BF beserta rombongan, sekaligus menegaskan bahwa walaupun BF merupakan salah satu kader terbaik dari partai PDI-Perjuangan, tetapi sistem partai tetap berjalan sesuai mekanisme tanpa ada yang diistimewakan atau di unggulkan.
Dihadapan media Pers depan Sekretariat PDI-Perjuangan Kota Tual, Baharudin Farawowan yang telah menyelesaikan administrasi menyampaikan pidato politik yang mengusung konsep “Tualku, Lautku,” memberikan gambaran secara kondisi geografis daerah bertajuk Kota Mutiara itu.
“Jauh sebelum Kota Tual lahir, laut telah menjadi ruang hidup bahkan ruang juang untuk mempertahankan kedaulatannya. Bagi orang kei laut adalah pemersatu suku, ras, warna kulit dan kebudayaan yang datangnya dari luar kemudian beraath padu menjadi Ain Ni Ain sebagaimana humum adat larvul ngabal,”ucap Baharudin.
Politisi sekaligus pengacara kondangan top Ibu Kota Jakarta itu juga menjelaskan kondisi geografis kota tual 98,67 persen merupakan luas lautan merupakan gugusan pulau-pulau kec yang terdiri dari 66 pulau, 13 pulau diantaranya berpenghuni, memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah serta kondisi pulau-pulau kecil dan pesisir yang indah.
Dalam pembangunan kota tual kedepan, menurut Baharudin dibutuhkan transformasi kultural dan struktural dalam menghadapi tantangan pembangunan Kota Tual yang berbasis kelautan, perikanan dan kepulauan.
“olehnya itu, disini saya menawarkan 3 konsep transformasi yaitu pertama transformasi paradigma dan komitmen dalam memandangan laut kota tual sebagai halaman depan. Kebijakan pemerintah kota tual harus mendukung pengelolaan sumber daya kemaritiman yang memberikan dampak besar bagi peningkatam ekonomi masyarakat,”terang baharudin.
Kedua, transformasi kelembagaan dan tara kelola untuk menciptakan pengelolaan pemanfaatan laut kota tual yang lebih efisien, trasparan, dan inklusif.
“Diperlukan penerapan prinsip-prinsio pengembangan industri kelautan berdasarkan kebijakan kelautan indonesia (KKI) dengan mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis maritim, pariwisata bahari, serta terpenting adalah menghadirkan investasi yang kreatif dan inovatif agar tercipta lapangan pekerjaan dan peningkatam pendapatan asli daerah,”terangnya.
Ketiga, transformasi ekonomi untuk mewujudkan laut kota tual sebagai sumber kemakmuran yang harus dikelola secara modern, adil, dan lestari. Pembangunan sudah seharusnya di arahkan ke pesisir, laut, dan pulau-pulau terluar unruk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kota tual.
“Kini sudah saatnya Kota Tual menjadikan laut sebagai sumber kejayaan, dengan semangat maren dan marhaen, mari katong panggayong sama-sama baku kele toma maju. Kita harus bekerja sekeras-kerasnya menjadikan kota tual sebagai kota maritim yang handal di provinsi maluku, diindonesia, bahkan di dunia internasional. Kata bung karno warisi lautnya bukan gelombangnya,”tutup Baharudin..
Report: Fredy J