
Langgur. Evav-Terkini.com
SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur; SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan; SDGs 18: Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Jelajah Kei Kecil inisiasi pembuatan Apps I-Desa untuk Ohoi Isso, Wain Baru, dan Disuk, Kecamatan Kei Kecil Timur. Mahasiswa merancang suatu aplikasi yang tidak hanya inovatif secara digital, tetapi juga aplikatif dan berkelanjutan bagi masyarakat, utamanya perangkat desa.Apps I-Desa yang dirancang merupakan program hibah teknologi terapan UGM. Pelaksanaan program hibah ini diketuai oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Tim KKN-PPM UGM Jelajah Kei Kecil yakni Prof Ir. Leni Sophia Heliani, S. T., M.Sc., D.Sc., IPU. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa melalui program hibah ini bertujuan untuk menghadirkan inovasi berbasis teknologi yang nantinya akan diperkenalkan kepada perangkat desa. Pembuatan Apps I-Desa ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang dimiliki, sekaligus mendukung penguatan tata kelola pemerintahan desa di wilayah Kei Kecil.
Mahsa Quereda Bahjah dan Muhammad Fachrizal Giffari, anggota Tim KKN-PPM Jelajah Kei Kecil memilih Apps I-Desa sebagai program utama karena relevansinya dengan kebutuhan masyarakat. Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa menu, seperti analisis dimensi, dashboard analisis desa, dashboard keluarga, kartu keluarga, dan SDG Alignment. Apps I-Desa dirancang untuk membantu pemerintah dalam melakukan pendataan kartu keluarga, sehingga akan mempermudah pengelolaan data berbasis digital.
“Melalui pendekatan teknologi tepat guna, Apps I-Desa dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan data dan memperkuat kapasitas digital pemerintah desa. Selain itu, dapat mendukung keterbukaan informasi bagi para pemangku kepentingan,” ujar Mahsa.
Aplikasi ini merupakan suatu sistem basis data yang terintegrasi guna memfasilitasi percepatan program pembangunan dan pencapaian SDGs Desa.
“Adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pemerintahan di Kei Kecil untuk menganalisis SDGs dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Selain itu, Apps I-Desa dapat menjadi alat bantu strategis dalam pengambilan keputusan berbasis data dan mampu meningkatkan kemandirian daerah dalam pengambilan kebijakan,” imbuhnya
Dokumentasi Apps I-Desa
Fachrizal juga menyampaikan bahwa aplikasi ini akan memudahkan koordinasi desa dan kecamatan karena pengelolaan data akan lebih cepat. Selain itu, kehadiran Apps I-Desa diharapkan mampu meningkatkan akurasi informasi untuk perencanaan pembangunan.
Apps I-Desa dilengkapi dengan sistem skoring SDGs terintegrasi untuk mengukur pencapaian desa, misalnya seperti akses ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan air bersih. Seluruh data dari berbagai sektor digabungkan dan dianalisis secara menyeluruh, sehingga disajikan dalam bentuk visualisasi yang memudahkan pemerintah desa.
“Saya melihat aplikasi ini akan berguna bagi sektor pemerintahan. Setelah pembuatan aplikasi, kami mengadakan sosialisasi kepada para perangkat untuk memperkenalkan fitur-fitur yang ada, termasuk cara penggunaannya. Masyarakat memberikan respons yang sangat positif terhadap Apps I-Desa,” ujar Fachrizal.
Program Apps I-Desa menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa melalui inovasi teknologi dan pendekatan partisipatif. Harapannya, Apps I-Desa ini dapat mendorong transformasi digital desa untuk mewujudkan tata kelola pembangunan yang lebih adaptif dan berkelanjutan. Hal ini selaras dengan upaya untuk merealisasikan SDGs Desa guna memperkuat kemandirian desa.
Penulis : Tim KKN-PPM UGM Jelajah Kei Kecil 2025 Sumber Foto : Tim KKN-PPM UGM Jelajah Kei Kecil 2025.