
Elat (Ohoilim), Evav Terkini.com
Tercatat sudah 1 tahun lebih kasus Pemerkosaan yang dilakukan Andreas Reyaan (AR) 70an tahun, terhadap seorang anak perempuan sebut saja Bunga umur 13, kini orang tua dan keluarga korban mulai mempermasalahkannya.
Ibu korban Fabiana Ruban (49) dalam keterangannya kepada media ini di Ohoilim Minggu (16/02-2025) mengatakan, kejadian yang menimpa putrinya itu saat Bunga dengan hati yang polos masuk di rumah AR tujuan meminta tas untuk mengisi buah mangga yang sudah dikumpulkannya.
Kata Ibu Fabiana, setelah AR memberikan tas kepada Bunga dan ketika Bunga hendak mau keluar, tiba-tiba AR menarik tangan Bunga Untuk masuk ke kamar, setelah itu AR mengunci pintu kamar dan melancarkan bejatnya.
” Waktu itu musim mangga, dia (Bunga) pi pilih mangga, dia dapat mangga banyak, jadi dia anggap, biasa saja, dia turun minta tas di antua (AR), antua su kasih tas baru tarik anak kecil (Bunga) pu tangan, langsung tarik masuk di kamar, lalu antua (AR) kunci pintu kamar lalu dia ….., ” cerita ibu korban
Menurut Ibu Fabiana, saat itu juga AR melarikan diri ke Timika, sekaligus memberitahukan kepada anak-anaknya kalau dia (AR) sedang menghadapi masalah. Sementara kata Ibu Fabiana keluarga korban di Ohoilim saat itu sama sekali tidak tau menahu kejadian yang menimpah putrinya.
Kata Ibu korban, keluarga baru mengetahui ketika Kepala Marga Wee Nani Wee, sepulangnya dari Timika pada tahun 2023, dia menyampaikan kepada kedua orang tua Bunga untuk mengecek kepada putrinya (Bunga), dan saat itulah kedua orang tua korban baru mengetahui kejadian bejad yang menimpa putri mereka.
” Dia(AR) waktu itu langsung lari ke timika, dia turun kasih tau dia punya anak-anak, dia bilang dia lari masalah, sementara katong (kita) di kampung ini seng (tidak) tau, ” ujar Ibu Fabiana
” Muda ini (Kepala Marga Wee) turun di Timika baru dengar (kejadian pemerkosaan) di sana tahun 2023, dia naik baru langsung dia bilang sama kami dua dia (Bunga) punya Bapa, bilang kata, coba cek anak kecil (Bunga), karena saya dengar di sana kata dia (AR) dia undang dia punya anak-anak supaya datang urus masalah baru katong kaget, ” cetus Ibu Fabiana
Setelah mendengar kasus tersebut saat itu (tahun 2023) Menurut Ibu Fabiana dan Keluarga korban, mereka sudah sepakat untuk tidak memproses, hal ini menurut keluarga cukup beralasan, karena kedua Kakak perempuan dari korban (Bunga) sedang menjalani panggilan sebagai calon Biarawati (Suster).
” Kan dia (Bunga) punya kakak dua orang masuk Suster, jadi Katong pikir nanti menganggu, jadi Katong masih diamkan, Katong seng permasalahkan lagi, ” sebut Ibu Fabiana.
Kendati keluarga korban sudah lupa dan tidak lagi mempermasalahkan kasus tersebut, namun AR lagi-lagi lewat akun Facebooknya terus menerus meminta korban Bunga untuk bertemu, akibatnya keluarga korban emosi, dan mengambil tindakan serta menuntut pelaku AR yang juga Sekretaris Ohoi Ohoilim itu, harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
” Katong su seng permasalahkan lai, tapi kemarin dulu Jumat (14/02-1025), dong buka di dia punya postingan sama anak kecil (Bunga) ini paling banyak sekali dia bilang kapan kita ketemu lagi, ” ujar ibu Fabiana sambil meniru ucapan AR dalam percakapan di dalam Fbnya
Setelah mengetahui percakapan AR tersebut, sontak kedua orang tua Bunga emosi dan saat itu juga mereka mendatangi rumah AR, dan sempat terjadi aksi pemukulan dari ayah Bunga terhadap AR.
Keesokan harinya, keluarga korban dibawa pimpinan Kepala marga Wee Nani Wee, telah memasang Huwear (Sasi) di rumah AR.
” Kami harus buat tindakan adat, pasang Huwear (Sasi), dia juga sekretaris Ohoi, baru dia juga pemangku adat di kampung ini, lanjut Nani, dia harus kosongkan tana itu (tempat rumah) karena itu tanah Wee, ” ujar Nani dengan nada emosi.
Kapolsek Kei Besar Iptu Rahman ketika dihubungi, mengatakan bahwa masalah tersebut saat ini sedang dalam penanganan Polsek Kei Besar.
” Laporannya sudah d terima kemarin…, ” ujar Kapolsek dalam percakapan WhatsApp nya. (tim**)