
Ketua DPRD kabupaten Maluku Tenggara Stevanus Layanan S.IP mengapresiasi aksi demo damai dan memberikan aspirasinya secara baik yang dilakukan warga masyarakat adat Ohoi Tanimbar Kei kecamatan Kei kecil barat kabupaten Maluku Tenggara yang berlangsung di Gedung DPRD setempat Senin 14/4/2025.
Sebagai ketua DPRD saya mengapresiasi karena mereka datang itu walaupun masyarakat itu datang dari kampung,tetapi terlebih dahulu mereka menyurati dan minta audience dengan ketua DPRD bebernya kepada awak pers di ruang kerjanya usai menerima demo damai masyarakat Tanimbar Kei.
Masyarakat adat tersebut juga kata Layanan langsung menentukan pertemuan tersebut di ruang ketua DPRD pada jam 10 pagi.
Saya pikir hanya perwakilan saja tetapi saat melihat masyarakat banyak jadi kita putuskan untuk pertemuan di ruang sidang dan diparipurnakan supaya masyarakat semua bisa masuk karena mereka sudah jalan jauh-jauh baru hanya perwakilannya yang masuk kan tidak bagus tukasnya.
Layanan juga menjelaskan bahwa terkait dari pokok permasalahan yang masyarakatnya adat Tanimbar Kei sampaikan menurutnya masyarakat adat tersebut menyampaikan aspirasinya dengan data dan fakta.
Datanya itu ada peraturan Bupati dan kemudian faktanya itu mereka datang dengan membawa peta yang sudah ditetapkan sehingga kita mengapresiasi dengan sungguh.Datang dengan tenang dan berdialog tuturnya.
Layanan menambahkan bahwa apa yang disampaikan oleh masyarakat adat Tanimbar Kei dari empat golongan agama semua mereka ada dan pastinya akan ditindaklanjuti di Bapen Perda.
Kami akan mengundang semua pihak terkait untuk berdiskusi dan membahas dan ranperda ini kalau dilihat dari dinamika yang berkembang maka ini belum bisa diputuskan jelasnya.
Layanan menjelaskan Ranperda periode lalu sudah dijelaskan ranperda ini dan setelah masuk pada periode ini kita lihat masih banyak problematik,masih banyak protes dari berbagai pihak.
Saya juga tidak tau apakah periode lalu juga ada masyarakat datang seperti ini atau tidak pada pimpinan dan anggota DPRD seperti ini atau tidak saya kurang tau tetapi,apa yang dilakukan oleh masyarakat saat ini Tanimbar Kei datang dengan baik pungkasnya.
Ketua DPRD mengakui bahwa banyak masyarakat adat yang sudah datang seperti masyarakat Ohoi Warbal walaupun datang dengan keadaan agak brutal karena merusak kaca,ada juga masyarakat nuhu fit,ada juga masyarakat ohoililir dan Tanimbar Kei.
Semua warga masyarakat yang datang dengan tuntutanya yang sama yaitu rancangan perda ini tidak sesuai atau tidak sama dengan batas tanah yang mereka miliki yang menjadi kepunyaan mereka yang juga ada peta nya yang ditandai tangani oleh para raja dengan data dan fakta yang jelas dan menurut mereka tidak sama dengan peta yang dibuat oleh Pokja ini nanti Bapen Perda diskusikan jelaskan.
Layanan juga mengatakan apa yang telah disampaikan oleh masyarakat adat akan ditindaklanjuti dengan diskusi bersama Pemerintah daerah.
Ketua DPRD juga mengatakan sebagai anak Kei kita mau semua itu kembali kepada tatanan adat yang sudah diputuskan oleh leluhur jadi kepada masyarakat pembahasan ini terbuka sehingga silakan diikuti dan apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dalam pembahasan datang menyampaikan baik tertulis mau pun lisan dengan cara terhormat datang dan sampaikan dengan baik tutupnya.
Reporter Dewi Sirwutubun