
Pemerintah Ohoi Rumadian, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara berencana menghidupkan kembali lokasi wisata pemandian Hoat Tamngil yang telah lama tidak difungsikan. Rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Penjabat Kepala Ohoi Rumadian, Rudolf A.H. Watratan, saat diwawancarai media ini Senin, (19/5/2025) di Ohoi Rumadian.
Dalam pernyataannya, Watratan menyampaikan bahwa pembukaan kembali lokasi wisata ini merupakan salah satu upaya pemerintah ohoi untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok ibu-ibu di rumah.
“Terima kasih sudah datang ke lokasi wisata pemandian Hoat Tamngil. Tempat ini sudah sekian lama tidak dibuka. Jadi, kesempatan ini kita manfaatkan untuk mengupayakan agar lokasi wisata ini bisa segera dibuka kembali. Harapannya, dampak langsung bisa dirasakan oleh ibu-ibu di rumah, karena jika lokasi ini aktif kembali, mereka bisa berjualan dan mendapat tambahan penghasilan untuk keluarga,” jelas Watratan.
Selain memberikan dampak ekonomi, pembukaan kembali wisata Hoat Tamngil juga akan disertai dengan upaya pembenahan fasilitas yang sudah ada. Menurutnya, beberapa bagian bangunan, khususnya papan-papan pada area dek, sudah mengalami kerusakan dan perlu segera diganti demi keselamatan pengunjung.
“Ini bangunan yang dibuat oleh mantan pejabat sebelumnya. Tapi, beberapa papan dek-nya sudah harus diganti. Kami akan usahakan agar semua bisa dibenahi kembali, supaya ketika lokasi ini dibuka, pengunjung bisa merasa aman dan nyaman. Jangan sampai ada insiden karena struktur bangunan yang sudah rapuh,” tambahnya.
Watratan juga berharap adanya dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara untuk membantu proses revitalisasi kawasan wisata tersebut.
“Kami sangat berharap perhatian khusus dari Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara. Kami yakin, dengan dukungan yang tepat, tempat ini bisa menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah ini,” tutupnya.
Hoat Tamngil dikenal sebagai salah satu lokasi wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri di Ohoi Rumadian. Revitalisasi tempat ini diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata lokal sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar secara langsung.
Reporter Dewi Sirwutubun