Elat (Ohoinangan), Evavterkini.com
Solusi Internet Berbasis Satelit
Teknologi internet berbasis satelit dipilih sebagai solusi karena teknologi ini tidak memerlukan koneksi dari tower Base Transceiver Station (BTS), menjadikannya cocok untuk daerah yang terisolasi oleh topografi dan memiliki keterbatasan geografis. Dengan koneksi langsung ke satelit, pengguna dapat mengakses internet dengan lebih baik dan dapat menjangkau daerah yang sulit dilayani oleh infrastruktur konvensional, seperti seluler ataupun fiber optik.
Pada kunjungan pertama, yang berlangsung pada 29 Agustus hingga 1 September 2024, tim melakukan survei kondisi desa sekaligus instalasi awal perangkat. Instalasi awal ini meliputi pemasangan dan pengujian satu titik akses internet di kantor Desa Ohoinangan. Instalasi perangkat berjalan dengan lancar dengan bantuan dari warga desa. Beberapa warga sudah dapat menikmati jaringan internet namun belum mencakup seluruh desa. Berdasarkan hal tersebut, tim menyimpulkan bahwa diperlukan beberapa titik akses yang dapat mencakup seluruh area desa.
Implementasi Jaringan dan Partisipasi Warga
Kunjungan kedua dilakukan pada 13–16 September 2024 untuk memasang dua titik akses tambahan menggunakan link radio point-to-point. Lokasi pemasangan ditentukan di masjid desa dan salah satu rumah warga. Penentuan lokasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan desa dan cakupan daerahnya. Dengan tiga titik akses, jaringan internet kini mampu melayani hampir seluruh area Desa Ohoinangan.
Keberhasilan instalasi juga ditunjukkan oleh hasil uji kecepatan jaringan. Hasil pengujian kecepatan internet, diperoleh kecepatan download lebih dari 100 Mbps dan upload lebih dari 20 Mbps. Dengan kecepatan ini, masyarakat dapat menikmati akses internet berkualitas tinggi untuk mendukung berbagai kegiatan, mulai dari komunikasi, pendidikan, serta peluang baru di sektor ekonomi digital.
Proses instalasi jaringan ini juga tidak terlepas dari bantuan dan antusiasme warga setempat. Para warga saling bahu-membahu membantu pemasangan perangkat dan memastikan proses berjalan lancar.
Dampak dan Harapan
Dengan terpasangnya jaringan internet ini, masyarakat Desa Ohoinangan di Kepulauan Kei Besar, Maluku Tenggara, kini memiliki akses internet yang lebih baik untuk mendukung berbagai kegiatan, mulai dari komunikasi, pendidikan hingga sektor ekonomi. Kehadiran jaringan internet ini tidak hanya membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tetapi juga membuka peluang baru di bidang komunikasi, informasi, dan ekonomi digital bagi daerah yang sebelumnya sulit terjangkau. Program ini diharapkan menjadi contoh penerapan teknologi efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
Antusiasme warga terhadap perubahan ini sangat terasa. Irfan, salah satu warga desa, mengungkapkan betapa besar dampak jaringan ini terhadap kehidupan mereka. “Sebelum adanya internet ini, kami susah untuk menelepon. Akan tetapi setelah adanya internet ini, kami dapat menelepon, bahkan ke luar daerah. Ini sangat membantu kami,” tuturnya.
Senada dengan Irfan, Kepala Desa Ohoinangan, Bapak Burhan Rusbal, menyampaikan rasa syukur dan sukacita seluruh warga desa atas akses internet yang kini dapat dinikmati dari rumah mereka masing-masing. “Terima kasih, sebagai Kepala Desa Ohoinangan dan atas nama seluruh masyarakat, saya mengucapkan terima kasih. Sebelumnya, untuk menelepon saja kami harus berjalan jauh, tetapi dengan hadirnya jaringan ini, masyarakat bersyukur karena kini dapat mengakses internet dari rumah,” ujarnya.
Ketua tim pengabdian dari ITB, Ahmad Izzudin, turut menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan program ini dan atas penerimaan positif dari masyarakat. “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Bapak Kepala Desa dan warga desa sekalian. Kami juga senang rasanya bila para warga merasa terbantu dengan adanya jaringan internet ini,” ungkapnya.
Keberhasilan program ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berbasis teknologi di daerah tertinggal. Dengan akses internet yang memadai, desa-desa seperti Ohoinangan memiliki peluang lebih besar untuk terhubung dengan dunia luar, memperbaiki kualitas hidup masyarakat, dan mempersempit kesenjangan teknologi antara daerah pedesaan dan perkotaan. Semoga inisiatif serupa dapat berkembang di lebih banyak desa di seluruh Indonesia, demi mewujudkan pemerataan teknologi yang bermanfaat bagi semua.
(Tarsy Temorubun)