EvavTerkini.com – Pejabat Bupati Maluku Tenggara Drs. Jasmono, M.Si resmi meluncurkan Sistim Informasi Pangan Lokal dan Data Ohoi Langgur yang ditandai dengan penekanan tombol sirene bertempat di Balai Desa Langgur Kec. Kei Kecil Kab. Maluku Tenggara Sabtu, (11/11/2023).
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Maluku Tenggara Drs. Jasmono, M.Si mengatakan pelaksanaan Peluncuran Sistem Informasi Pangan Lokal dan Data Ohoi Langgur hari ini bisa terlaksana dengan baik sehingga mau tidak mau, suka dan tidak suka kita harus dapat menyesuaikan dengan perubahan tatanan dunia tersebut dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang berbasis pada sistem penyelenggaraan berbasis elektronik atau yang berbasis digital.
“Mari kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Besar atas limpahan rahmat karunia Hidayat dan perkenanannya pada hari ini kita akan melaksanakan peluncuran sistem informasi pangan lokal dan data Ohoi Langgur, kami sampaikan kepada semua pihak terutama kepada kepala kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi melalui program-programnya yang si laksanakan kami rasa sangat menyentuh dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Kata Jasmono, Maluku Tenggara terutama Ohoi Langgur ditetapkan sebagai Pilot Project untuk pembentukan sekolah lapangan kerja budaya selain Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada yayasan sekolah lapangan kerja budaya ini yang telah membangun sebuah sistem yang kami rasa Ini adalah sebuah sistem untuk menjawab kebutuhan kita di daerah terutama sistem yang diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen untuk meningkatkan dan memperkuat ketahanan pangan lokal,” terangnya.
Dalam memperkuat kemandirian pangan lokal yang sudah dijelaskan oleh bapak Kepala Sekolah maupun bapak kepala Ohoi Langgur kalau dulu orang Maluku dikenal waktu sekolah dulu SD SMP maupun SMA, ketika ada pertanyaan Makanan pokok orang Maluku maka kita menyebutnya sagu kalau di langgur mungkin dikenal dengan embal dan makanan-makan lokal sekarang sudah ada perubahan.
“Kita harus membuat langkah-langkah antisipasi, kita harus membuat terobosan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal masyarakat, harus ada makanan-makanan substitusi yang bersumber dari potensi unggulan daerah yang kita memiliki yaitu singkong dan sebagainya sehingga diharapkan,” cetus Jasmono.
Dikatakan, jika terjadi situasi tertentu kita sudah siap dengan kondisi tersebut, kita tidak lagi ketakutan dan khawatir terhadap bahaya kelaparan dan saat ini El Nino diprediksi akan terus berlangsung sampai dengan bulan Februari 2024 sehingga ketahanan pangan lokal kita harus diperkuat untuk mencegah Apa yang kita khawatirkan.
“Sistem informasi pangan lokal dan dan data produksi ini bagi kami adalah sebuah instrumen untuk memberikan kontribusi terhadap kebutuhan data yang benar sekali disampaikan oleh beberapa kepala Ohoi tadi bahwa kita butuh informasi yang akurat terhadap potensi unggulan kita kita butuh informasi yang akurat terhadap data informasi terutama data-data pemerintahan Dahulu,” tambahnya.
Ketika kami menjabat kepala biro pemerintahan, lanjut dia kami juga merancang namanya sistem informasi data pemerintahan daerah. Data ini menjadi database bagi kita terutama dalam merumuskan kebijakan sistem pangan lokal dan menjadi pangkalan data untuk kita merumuskan tentang kebijakan kemandirian pangan lokal itu sebagai pangkalan data database untuk merumuskan rencana pembangunan desa kedepan.
Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang berbasis pada data kebijakan yang dilakukan tanpa data maka sama saja dengan kita merencanakan sebuah kegagalan kalau kita sudah tahu potensi kita sudah tahu kelemahan kita. Peluang dan tantangan yang akan kita hadapi maka kita akan mampu untuk membuat strategi yang tepat untuk memajukan daerah ini untuk memajukan langgur ke depan.
“Saya tadi merasa surprise sekali dan merasa berbahagia dengan apa yang dipaparkan oleh adik-adik kita sekolah lapangan kerja budaya (SLKB) ini dari awal masuk sampai dengan paparan yang terakhir ini adalah sebuah karya besar, kelihatan kecil tapi ini adalah sebuah karya besar yang bisa menjadi pilot project untuk daerah-daerah lain tidak hanya di langgur tidak hanya di Maluku tetapi bisa menjadi pilot project secara nasional di Indonesia.
Strategi program dan kegiatan yang dilaksanakan ini kami rasa sangat konkrit, sangat tepat untuk mengendalikan inflasi di daerah. Kita tahu bersama bahwa inflasi adalah pemicu utama baik tidaknya pertumbuhan ekonomi daerah, inflasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah sehingga kita harus mampu menjaga pergerakan inflasi ini pada kondisi yang ideal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kalau ekonomi daerah sudah baik maka kami jamin kesejahteraan masyarakat juga akan baik sehingga kami harapkan apa yang sudah dilakukan oleh sekolah lapangan kerja budaya ini benar-benar kita dapat manfaatkan secara optimal bukan hanya bagi Ohoi tapi juga bagi pemerintah daerah dan semua elemen yang terlibat dalam implementasi dan aktualisasi program yang sangat positif untuk mendorong kemajuan daerah ini ke depan,” pungkasnya.
Selain Bupati, turut hadir Danramil Kodim 1503/01 Tual, Kapten Inf. Bakri Renhoat, Dandenpom Lanal Tual, Kapten Laut (PM) Andrizal S.S.T.Han. M.H, Dirjen Kebudayaan Balai Pelestarian kebudayaan XX Maluku, Dodi Wiranto S.S. M.Hum, Staf Ahli Kemendikbud Ristek Maluku, Imam Muslim, Staf Ahli Bupati Malra, Karel Rahayaan, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Malra, Umar Hanubun, SekCam Kec. Kei Kecil, Untung S. Rahakbauw S.E, Ketua TP. PKK Kab. Malra, Ibu Siti Halimah Jasmono, Pastor Lansia Biara MSC Langgur, Pastor John Renmeuw, Perwakilan Mahasiswa MBKM. SLKB Universitas Banda Naira, Dewan Raja, Kepala Ohoi, Tokoh Adat, Tokoh Agama,Tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.(Dani)