EvavTerkini – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam upaya melayani masyarakat dalam hal telekomunikasi sudah sesuai target yang di harapkan bahkan telah melampaui target yang ada yakni 86-87 persen.
Pernyataan tersebut di sampaikan Kepala Dinas Informasi dan Telekomunikasi Kabupaten Malra Antonius Walken Raharusun di ruang kerjanya 30/1/23..
Di akui Raharusun memang, masih ada Ohoi yang belum terjangkau, berkisar 30 Ohoi, namun sudah ada yang menerima silyal, meskipun demikian semuanya telah terdata sudah di usulkan.
Dalam hitungan pihak Kementerian Kominfo, bila satu Ohoi yang sudah mendapatkan sinyal sekecil apa pun tetap terhitung, namun bagi dirinya hal itu tidak boleh terjadi, yang pada prinsipnya jika ada yang mendapat sinyal lemah maka di hitung sebagai “blank spot”, sehingga di hitung ulang, beber Raharusun.
Pada awal tahun ini 8 menarah telekomunikasi akan di bangun dan langsung di update dulu dan jika sudah selesai pekerjaan dan telah aktif maka akan di hitung ulang, apakah ada penambahan lagi jika di perlukan, ungkap Raharusun
Raharusun membeberkan adanya penyelesaian sejumlah menara yang di perhitungkan selesai bulan depan di antaranya Kilwair, Hollai, Renfaan, Ohoifaruan, Ohoiraut, OhoiWab, Uat, Puncak Ohoiwait, dan di Ohoi Ngafan sebanyak 2 menara.
Sementara akan ada lagi di wilayah Kei Kecil yakni Tanimbar Kei, Ur Pulau dan Matwair sehingga menambah koleksi Menara menjadi total 12 menara telekomunikasi yang telah di bangun, cetusnya.
Dengan total menara yang sudah ada saat ini, pihaknya masih membutuhkan 25 – 30 menara guna melengkapi hingga 100 persen sesuai RPJM pada tahun 2023.
Semua itu tentunya di kembalikan pada Pemerintah Pusat, karena dalam persoalan membangun menara menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, tentunya dengan mempertimbangkan kondisi adanya kondisi resesi dunia serta ekonomi pada tahu 2023 ini.
Raharusun bilang, ada gambaran jika akan ada penambahan menara lagi, sehingga di harapkan nantinya perseoalan yang melanda dunia jangan sampai mempengaruhi program pemerintah yang telah di rencanakan nantinya.
Kehadiran telekomunikasi saat ini memberikan warna tersendiri, serta masyarakat menyadari begitu besar pemanfaatan serta kebutuhan akan komunikasi, sehingga upaya ini memberika dorongan pada Pemda untuk lebih cepat dalam merealisasi tower di daerah yang membutuhkan saat ini.
Dokumen hiba lahan serta kebijakan Pemda dalam menggratiskan IMB guna memberikan ruang bagi Telkomsel untuk memasukan jaringan serta pembangunan tower.
Bila nanti upaya ini dapat berjalan dengan sukses maka pada lima tahun kemuadia barulah di berikan iuran pajak bagi daerah, karena untuk mendirikan satu menara menghabiskan dana milyaran, beber Raharusun.
Meskipun demikian, kata Raharusun, pihaknya akan terus memberikan ruang dan dapat memastikan keselurahan pembangunan menara telekomunikasi berbasis 4G, masih tersisa Ohoiwait lama dan Hoor yang masih tertutup jaringan, ungkap Raharusun.(Saad)