
Elat (Harangur), Evav – Terkini.com
Kesehatan adalah prioritas program Pemerintah, guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Kendati demikian, hal ini berbeda dengan yang terjadi di Rawat Nginap Wakol yang akhir-akhir ini kondisinya jauh dari ekspektasi masyarakat.
Kondisi tersebut kemudian mendapat sorotan dari warga masyarakat Ohoi Harangur saat Anggota DPRD kabupaten Maluku Tenggara Cristo Beruat, SE saat melakukan Reses pertama tahun 2025 di Kei Besar Kamis (13/02-2025).
Sebagaimana disampaikan Ibu Kristina Heatubun berikut ini,
” Ruang Rawat Nginap Wakol sekarang tidak layak dan tidak nyaman lagi untuk pasien tinggal, ” ungkapnya
Ibu Krisna juga menyampaikan keraguannya apabila ada pasien yang mendapat rujukan perawatan, kemudian biaya transportasi dari petugas medis yang mendampingi pasien tetapi harus ditanggung keluarga pasien. Ibu Krisna juga menyampaikan keraguannya apabila warga memperoleh surat keterangan tidak mampu untuk pasien yang sudah tidak lagi didapat sebagai akibat adanya utang Jamkesda dari Pemda Maluku Tenggara
” Ruang rawat nginap Wakol sudah tidak layak untuk sudah tidak nyaman untuk pasien tinggal di situ, karena sangat kotor, ”
” Keluarga harus bayar petugas medis yang dampingi pasien yang mendapat rujukan. Lalu yang satu lagi bagaimana kita mau dapat surat keterangan tidak mampu, karena utang Jamkesda dari pemerintah daerah, ” ungkapnya penuh pesimis
Bapa Mateus Heatubun juga menyatakan hal yang sama. ” Ruang rawat nginap itu (Wakol) tdk layak pakai, ” sebutnya
Ibu Eba Heatubun, dalam penyampaiannya menyoroti maslah kebersihan di dalam kota Elat yang akhir-akhir ini kondisinya memprihatinkan dan terabaikan.
Ibu Eba pun merasa aneh, katanya Tim penggerak PKK Kecamatan Kei besar selalu menekankan soal kesehatan, sedangkan di pusat kecamatan sendiri tidak diperhatikan dan diabaikan.
” Di dalam kota Elat saja sarat dengan sampah berhamburan di disudut-sudut kota Elat. PKK kecamatan kata ibu Eba, tiap kali turun di kampung-kampung selalu bicara soal kebersihan, padahal pusat kecamatan sendiri, tidak diperhatikan, untuk apa bicara kebersihan, kami di kampung ini setiap hari Sabtu kita kerja bakti untuk bersihkan kampung, ” ungkapnya membandingkan
Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Cristo Beruat, dalam penjelasannya mengatakan
” Hasil rapat kita komisi dua, ini memang kita mengahadapi satu problem besar yaitu berkaitan dengan Jaminan kesehatan ini, puji Tuhan kami komisi dua yang membidangi kesehatan ini sudah kami memanggil pihak-pihak terkait dalam hal ini pihak rumah sakit, dinas kesehatan maupun dinas sosial, untuk bahas tentang utang Jamkesda, kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra dan PKB ini.
” Memang utang dari pemerintah daerah itu sejak tahun 2021 sampai 2024, sebesar enam koma dua miliar, jadi memeng paling besar. Untuk itu kata Beruat, kita sudah rapat dengan tim anggaran pemerintah daerah dan kita sepakat untuk kemudian akan membayar secara bertahap
Politisi PKB ini berjanji, setiap saran dan masukan yang disampaikan masyarakat tersebut pihaknya akan menyampaikan kepada pemerintah daerah lewat mitra Komisi 2, DPRD Maluku Tenggara yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
” Nantinya akan kami catat, kami tampung untuk kemudian kita akan sampaikan ke mitra kita yang sesuai bidang saya pendidikan dan kesehatan, ” janjinya menutup.
Reporter: Tarsy Temorubun