Langgur. Evavterkini.com
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Fransiskus Safsafubun menolak pencalonan Veky Suanthie (VS) sebagai bakal calon bupati lewat DPD PSI Malra. Hal tersebut disampaikan Safsafubun via telepon seluler kepada media ini via whatsAap Sabtu: 10/08/2024.
Safsafubun menegaskan bahwa memang setiap warga negara berhak mencalonkan diri tetapi pencalonan seseorang sebagai pemimpin daerah harus mempertimbangkan berbagai faktor yang memungkinkan terselengganya pemerintahan yang profesional dan pembangunan yang berhasil guna.
Menurut Safsafubun VS memiliki banyak kelemahan terutama ketidakmampuannya di bidang kebirokrasian. “Veky (Red: Veky Suanthie) tidak paham birokrasi, pola manajemen Veky adalah manajemen tukang bakso, dia akan atur sendiri dari depan sampai belakang”, terangnya.
Selain itu, kata dia, VS memiliki karakter diri yang bertentangan dengan karakter pemimpin publik, VS cenderung mengeluarkan kata-kata makian, tidak etis dalam bercakap dan cenderung menyobongkan kekayaannya.
“Saya khawatir ketika menjadi bupati, Veky perlakukan para pegawai seperti karyawan perusahannya, dia maki, bicara takaruang dan tidak sopan. Bicaranya selalu tunjukkan kekayaan, orang ini materialistis”, ungkapnya.
Safsafubun juga menegaskan bahwa seorang jadi bupati di Maluku Tenggara harus memahami dan menghayati adat istiadat suku Kei sebab masyarakat adat Kei menjunjung norma dan hukum adat yang diwariskan turun temurun dari leluhur Kei.
“Saya khawatir ketika orang ini menjadi bupati, nilai-nilai adat istiadat dan ritus adat Kei akan tergerus. Dia tidak tahu adat istiadat Kei, sedangkan bahasa Kei saja dia tidak tahu, apalagi hukum adat Larvul Ngabal,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Safsafubun, Veky punya latar belakang kapitalis. Suatu saat Veky akan monopoli investasi di Malra. Veky bisa juga berpotensi merusak demokrasi di Malra karena terindikasi akan fulgar melakukan money politik saat pemilihan.
*Veky bisa saja monopoli proyek dan investasi karena latar belakangnya murni bisnis. Veky figur baru, tidak punya karya politik di Malra, veky tidak punya hubungan kekerabatan yang luas di Malra, paling yang dia andalkan adalah uang untuk beli suara”, tutupnya.
Report;: Buyung